Hari Raya Nyepi menjadi salah satu acara penting dalam budaya masyarakat beragama Hindu. Awalnya penetapan Hari Raya Nyepi sebagai hari libur nasional dicantumkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3 Tahun 1983, yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 19 Januari 1983. Nyepi menjadi hari suci bagi umat Hindu yang diperingati setiap Tahun Baru Saka, jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang diyakini sebagai hari penyucian dewa-dewa di pusat samudra. Perayaan Nyepi memiliki akar dalam agama Hindu di India dan di Bali, dirayakan dalam keheningan sebagai momen introspeksi dan penyucian diri.
BACA JUGA
Mengagumkan! Inilah 8 Profesi Tertua Yang Eksis Hingga Masa Kini
Sejarah Hari Raya Nyepi menggambarkan kerukunan dan toleransi antarumat beragama serta mengingatkan akan pentingnya perdamaian dan persatuan dalam sejarah India kuno. Konflik antarsuku bangsa di masa lalu menghasilkan keadaan yang berkepanjangan, namun raja Saka, Kanishka 1, berhasil merukunkan bangsa-bangsa yang bertikai. Penetapan Tahun Baru Saka sebagai Hari Raya Nyepi oleh umat Hindu merupakan langkah untuk merayakan perdamaian dan kesatuan, serta memperingati keselarasan alam semesta. Sesuai dengan namanya yaitu Nyepi, yang berarti sepi atau senyap melambangkan perdamaian bagi seluruh alam.
BACA JUGA
Bikin Ngeri! Inilah Misteri Di Balik Keganasan Jack The Ripper
Rangkaian upacara Hari Raya Nyepi, termasuk Melasti, Tawur Kesanga, Pengerupukan, dan Ngembak Geni, merupakan refleksi dari spiritualitas dan tradisi Hindu yang kaya. Aturan-aturan Catur Brata Penyepian mengarahkan umat Hindu untuk menjalani Nyepi dengan kesadaran dan kesederhanaan, menghindari segala aktivitas yang mengganggu ketenangan. Ritual-ritual tersebut, seperti Melasti untuk membersihkan diri dan Tawur Kesanga untuk menyucikan, memberikan makna mendalam bagi umat Hindu dalam menyambut Tahun Baru Saka dan menyambut kesucian yang baru.
Saksikan Live Streaming GRATIS laga panas minggu ini dengan join telegram channel BYD Sports, disini!